Seperti kita ketahui saat ini tajen tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat kita, dan boleh dikatakan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi para penggemarnya. Kita tau kalau tajen melanggar hukum tapi kita juga harus memikirkan bagaimana sedih dan bingungnya saudara-saudara kita jika tidak menyaksikan tajen.
Tajen memang membuat banyak orang menjual harta warisannya, menelantarkan keluarganya dll, tapi tajen juga sangat mempengaruhi ekonomi di desa kita tercinta. Kita juga harus memikirkan bahwa banyak dari saudara-saudara kita yang menggantungkan hidupnya dari arena tajen, tanpa tajen mereka harus mencari uang di mana untuk mengidupi keluarganaya, bayar sekolah anaknya dll.
Bukan hanya para bebotoh yang di untungkan dari tajen, mulai dari tukang ojek sampai pedagang di pasar pun ikut merasakan. Dengan ada tajen penumpang ojek menigkat, daya beli masyarakat meningkat. Tajen merupakan warisan tradisi turun menurun, Tapi apakah tepat jika kita mengajarkan generasi kita untuk metajen? Siapasih yang ingin memiliki anak sebagai penjudi?.
Yang saya tau, seorang penjudi pun tidak menginginkan anaknya untuk menjadi seorang penjudi. Saya sendiri adalah orang yang tidak di untungkan ataupun di rugikan dengan keberadaan tajen, tanpa bermaksud membela penikmat tajen ataupun menghujat penikmat tajen, saya hanya ingin minta pendapat saudara-saudara,
Apa kira-kira yang bisa kita lakukan menyikapi permasalahan tajen dan masyarakat kita ???
Oleh : Granat
Pan Balang Tamak
13 years ago
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Granat, atas kiriman unek2nya, Jangan lupa berkunjung ke TCC (www.desatamblang.blogspot.com)
ReplyDeletesukses selalu buat anda....
Belakangan tabuh rah kerap ditunggangi unsur judi. Agar kegiatan pelengkap ritual pacaruan itu tak diplesetkan menjadi tajen, tampaknya perlu ada pemikiran untuk menghilangkan aroma judi dalam kegiatan tersebut. Apa itu? Lalu, bagaimana upaya yang mesti dilakukan prajuru adat, tokoh agama, kalangan birokrasi dan anggota legislatif agar tabuh rah tidak dinodai perjudian?
ReplyDeleteSalam
Chitak (Kaja Kauh)
Blog : www.suryadistira.blogspot.com
mari kita mulai mencari nafkah atau pengupe jiwe yang lebih baik karena masih ada pekerjaan yang lebih menjanjikan daripada menggantungkan hidup ditajene. wahai pemuda dan pemudi generasi Desa Tamblang....bekerjalah yang halah
ReplyDeletesemoga generasi muda Tamblang tidak mencari nafkah diTajene. Namanya judi tidak bisa diberantas sampai tuntas, tapi yang perlu dicermati adalah jangan sampai menggantungkan hidup dengan judi. untuk sekedar hiburan bolehlah...................
ReplyDeleteYang jadi masalah sekarang adalah tajen sudah mendarah daging di jiwa orang tamblang karna setiap ada kegiatan apapun tajen dan judi selalu ada jadi tidak bisa dipungkiri tajen juga bisa menghidupi keluarga mereka,kita tidak bisa memaksakan kehendak kita hanya untuk tidak memperbolehkan orang metajen tapi bukannya saya setuju akan adanya tajen itu tinggal bagaimana kita menyikapi karna tajen bisa hilang dari tamblang jika saja semua orang sadar bahwa judi itu haram
ReplyDeletesuksma
meme deva
benar sekali pendapatnya D3V4 bahwa judi Haram. Tapi karena sudah mendarah daging? yah.... susah juga menghilangkan judi. hanya ada satu jalan yaitu menumbuhkan kesadaran untuk memulai sedikit-sedikit menjauhi judi dan berusaha mencari pekerjaan yg lebih baik dan tidak melanggar Hukum/undang2
ReplyDelete